Hai kamu !!! iya kamu.
Namamu siapa ? kamu tinggal di mana ? apa pekerjaanmu sekarang ? nomor hapemu, berapa ?
Itu pertanyaan yang sangat ingin sekali aku tanyakan padamu. Tidak hanya itu, masih banyak lagi pertanyaan yang ada di kepalaku. Namun, aku terlalu bingung bagaimana caranya agar aku dapat berbicara padamu. Kamu terlalu misterius untuk di sangka-sangka dan terlalu cepat untuk di kejar.
Heran, kenapa mata dan hatiku menjatuhkan pandangan dan perasaan pada dirimu ? aku tidak mengenalmu, tahu namamu saja tidak. Aku hanya menemukanmu di suatu hari Minggu pagi di gereja tua tempat biasa aku bertemu dengan Tuhan. Sebelumya pun aku telah melihatmu duduk di tempat biasa yang kau duduki bersama seorang wanita paruh baya yang senantiasa datang bersamamu. Awalnya pun aku biasa melihatmu, namun lama kelamaan ada sesuatu dalam dirimu yang merampas perhatianku. Entah itu apa, namun kau berhasil merampasnya ! hingga saat ini pun aku masih kehilangan perhatianku. Aku hanya menemukan perhatianku pada dirimu.
Terlalu diam. Irit senyum. Jarang bicara. Terlalu cepat. Misterius. Itu kamu.
Bisakah dirimu tidak terlalu diam, banyak bicara, jangan terlalu cepat, dan jangan misterius ? tapi aku pikir jangan ! Jangan menjadi seperti itu ! Karena itulah dirimu apa adanya. Itu adalah hal-hal yang membuatmu menjadi seseorang yang merampas perhatianku, yang membuatku ingin mengenalmu lebih jauh.
Namun, bagaimana caranya agar aku dapat mengenalmu jika dirimu terlau diam dan terlalu cepat untuk di kejar ? bagaimana caranya aku dapat memulai interaksi dengan dirimu ? bagaimana ? Tuhan yang baik, bisakah Engkau menjawab pertanyaanku ? aku tahu Engkau pasti bisa menjawab pertanyaanku, kalau begitu, berikanlah caranya ya Tuhan. Aku harap, aku dapat segera menemukan caranya agar aku dapat mengenalmu.
Tertanda,
Beatrix
Tidak ada komentar:
Posting Komentar